Merancang Pembelajaran yang Efektif

Ada tantangan yang besar dalam membuat pengalaman pembelajaran yang efektif.  Terlepas dari bagaimana sebuah instruksi pembelajaran dijalankan (apakah melalui kelas atau e-learning), pemahaman mengenai bagaimana orang belajar menjadi sangat penting.

Pengalaman Julie dalam merancang pengalaman pembelajaran membuktikan bahwa pendekatan instruksional tradisional (kuliah?) sudah tidak lagi efektif. Beberapa insight yang didapat antara lain: ada cara-cara lain untuk membangun long-term retention daripada pengulangan, kata-kata adalah pengganti yang buruk untuk peragaan dan contoh-contoh. Jangan meremehkan kekuatan konteks.

Rancangan instruksional tradisional lebih menekankan pada content – bertujuan memberikan kelengkapan dan keakurasian, sehingga perhatian terhadap pengalaman, insight dan motivasi tidak masuk ke dalam pembahasan. Acara “Are you smarter than the fifth grade?” cukup membuktikan bahwa model pembelajaran tradisional tidak cukup baik.

Bayangkan salah satu pengalaman pembelajaran Anda yang terbaik yang pernah Anda ikuti kemudian jawab pertanyaan berikut: apa yang membuat pengalaman pembelajaran itu menjadi yang terbaik:

  1. Materinya
  2. Pengajarnya
  3. Pesertanya
  4. Tempatnya

Apabila Anda menjawab “2”, maka Anda termasuk dalam sebagian besar responden yang disurvei.  Sedikit responden yang menjawab “1”, tapi sebagian besar menjawab “2”. Hal ini membuktikan bahwa pengalaman pembelajaran yang terbaik bukanlah masalah isi/materi, tapi bagaimana isi/materi itu disampaikan. Sebuah materi pembelajaran yang sama, bisa menjadi menarik/tidak menarik, tergantung dari bagaimana materi tersebut disampaikan.

Satu hal lain, apa yang membuat sebuah pengalaman pembelajaran menjadi efektif? Suatu pengalaman pembelajaran terbaik, bisa saja bukan pengalaman pembelajaran yang efektif. Suatu pengalaman pembelajaran menjadi efektif apabila si pembelajar mau melakukan hal yang berbeda sesudah keluar dari kelas.

Tujuan dari suatu rancangan pembelajaran yang efektif adalah memberikan pengalaman pembelajaran bagi pembelajar dengan suatu kemampuan baru atau peningkatan kemampuan yang dapat mereka terapkan (manfaatkan/pakai) di dunia nyata, yang akan membantu mereka melakukan hal yang mereka perlu lakukan atau ingin lakukan.

Referensi:

  • Julie Dirksen. “Design How People Learn”.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.